Begitu Cepatnya Dunia Ini

Senin, Juli 29, 2013 ·

Jebulane aku ki wis tuo to; kuk kulite wis do mlinter-mlinter. Wingi-wingi jih kenceng, kerjo jih roso. Pancen aku ki wis tuo, umure kari turahan, kari bonus. Aku mung njaluk nek ditimbali, mugo2 aku wis bali le menyang mekkah.

Tiba-tiba kata-kata seperti itu keluar dari kata bapak saat kami berdua duduk-duduk di teras rumah. Sembari mengamati kulit di tangannya yang sudah mulai keriput, bapak tersadarkan bahwa beliau kini udah tidak muda lagi.

Ya, tentu saja sudah tidak muda lagi, usia bapak sekarang sudah menginjak 72 tahun. Kanjeng Nabi pernah mengatakan bahwa usia umatnya tidak akan jauh-jauh dari usianya. Nabi meninggal dalam usia 63; jadi maksud bapak adalah ia sudah diberi bonus sekitar 9 tahun; makanya beliau minta sama Allah semoga kalau diwafatkan setelah ia selesei menunanikan rukun islam yang ke lima saja, yang rencananya akan beliau tunaikan sekitar 1 bulanan lagi.

Bagaimanapun juga, ajal adalah urusan Tuhan; berapapun usianya jika Allah masih menghendaki seseorang hidup berumur panjang , maka ia pun akan panjang umur. Aku doakan buat bapakku tercinta, semoga egkau masih diberi sisa umur panjang dan umur yang barakah. Kami anak-anakmu masih ingin bersamamu dan mempersembahkan hidup ini untuk mu. Selama ini aku belum bisa berbuat apa-apa, sementara engkau telah melakukan segalanya untuk ku.

Mungkin suatu saat aku juga akan merasakan seperti yang bapak rasakan dan mengatakan seperti yang bapak katakan. Oleh karena itu, agar diujungnya nanti  tidak ada penyesalan, 5 hal yang dinasehatkan sama kanjeng Nabi di bawah ini harus selalu jadi pegangan:

“Manfaatkanlah 5 perkara sebelum datang lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

Tentang This Blog

Photobucket

Just Blogging: Sekedar coretan asal dan asal corat coret :-)

Apdated Blogs